Kamis, 13 September 2012

[Multiply #7] Dyslexia

Bandung, 20 Juni lalu selain ramai dengan kampanye calon presiden dan wakil presiden, ramai juga dengan anak-anak muda yang bergaya ala rocker. Ya, malam itu band rock asal Bandung, The S.I.G.I.T akan mengadakan konser bertajuk Dyslexia Concert sekaligus launching album mereka yang sempet tertunda beberapa bulan lalu. Konser yang terletak di Venue, Eldorado ini akan dibuka oleh band-band lainnya yaitu Jack and Four Men, Monkey To Millionaire dan Speaker 1st

Sebelum acara dimulai, booth-booth yang menjual merchandise band ramai dikunjungi Insurgent Army yang kalap karena rata-rata merchandise yang dijual adalah limited edition, sehingga jadi tidak sadar kalau acara sudah dimulai. Pukul setengah 8, panggung langsung dibuka dengan penampilan dari Jack and Four Men. Band asal Bandung ini menggeber panggung sekitar 20-30 menit. ....

Setelah Jack and Four Men, ada jeda waktu yang lumayan bikin bosan menunggu. Monkey To Millionaire mengambil alih panggung. Band yang baru saja rilis album bulan Mei lalu dan mendapatkan banyak pujian ini sepertinya masih kurang diakrabi dengan crowd Bandung. Terbukti bahwa, ketika mereka membawakan lagu mereka, crowd terlihat agak diam, meskipun waktu Rules and Policy sepertinya crowd baru agak ngeh karena lagu tersebut masuk dalam kompilasi L.A Lights Indiefest. Bahkan sampai lagu pamungkas yaitu Replika, dibawakan, crowd masih agak diam. Bahkan sepertinya hanya saya sendiri bersing-a-long mengikuti lagu Replika dan bertepuk tangan sambil berteriak-teriak, karena rata-rata penonton disekitar saya hanya diam-diam saja. 

Speaker 1st merupakan band yang juga ditunggu-tunggu crowd malam itu. Crowd yang tadi dingin-dingin saja ketika melihat Monkey To Millionaire, langsung berjogedan ketika Speaker 1st menggeber panggung. Meskipun sudah ada neon sign di samping stage dengan tulisan No Smoking, tetap saja salah satu personil Speaker 1st merokok di panggung, tapi tidak ditegur oleh crowd. Ini berbeda ketika salah satu personil Monkey To Millionaire merokok di panggung dan langsung ditegur crowd dengan cara berteriak-teriak, “No smoking!” dan menunjukan papan neon sign. Sekedar informasi, di dalam Venue penonton dilarang merokok dan minum.

The S.I.G.I.T naik setelah 20 menit jeda di panggung. Crowd semakin liar dan tak terkendali ketika lagu pertama mulai dimainkan. Banyak penonton yang terdorong-dorong kesana kemari, termasuk saya yang langsung limbung karena banyak dorongan dari berbagai arah. Saya masih bertahan di tempat yang agak ke bibir stage sekitar 2 lagu dimainkan. Tapi mulai lagu ketiga, saya mulai menyerah karena sudah sangat terbawa arus crowd yang mulai membentuk lingkaran-lingkaran moshing dan kakipun terinjak secara brutal dan akhirnya memutuskan untuk menyingkir ke belakang dengan susah payah. Terpaksa saya menikmati penampilan The S.I.G.I.T dari jarak jauh dan dengan kaki berjinjit karena badan saya kecil tenggelam diantara kerumunan crowd yang padat dan rata-rata tingginya melebihi saya. 

Malam itu The S.I.G.I.T benar-benar membius penonton yang datang. Selain memainkan lagu-lagu dari E.P, album dari Visible Idea of Perfection, mereka juga membawakan lagu baru mereka dan single-single mereka yang bisa di download di myspace mereka. Salah satu bagian yang membuat saya terkagum-kagum adalah, ketika mereka memainkan set akustik, seketika ruangan di Venue yang gelap langsung terang oleh lampu-lampu kecil berwarna biru-putih. Crowdpun banyak yang berseru kagum. It feels like, good sounds, good place, good songs in acoustic set.. oh damn, this is perfect. The S.I.G.I.T makes chill and warm ambience. Rasanya, seperti stargazing, seperti melihat bintang-bintang yang ada di Planetarium dan terbengong-bengong dengan lagu-lagu di iPod, hehe. 

Black Amplifier dibawakan sebagai lagu pembuka di set akustik. Sepertinya tidak ada yang tidak bersing-a-long, di tambah suasana yang begitu nyaman untuk bernyanyi bersama ;D. New Generation dan Live in New York menjadi lagu berikutnya yang di bawakan. Tapi sepertinya untuk set akustik, lagu yang terakhir dibawakan adalah yang paling oke, lagu All The Time dengan Midnite Mosque Song dibawakan secara digabung-----atau apalah itu namanya----dibawakan dengan sambung menyambung. 

Crowd dipacu lagi adrenalinnya setelah cooling down dengan set akustik tadi. Dan crowdpun kembali liar mengikuti hentakan lagu. Ngomong-ngomong, jarak antara orang dengan orang disekitar hanya 1-2 langkah saja. Benar-benar padat, karena Venue dengan kapasitas ribuan orang malam itu seperti lautan manusia. Tidak ada space yang benar-benar lowong untuk selonjoran. 

The S.I.G.I.T sempat melakukan aksi cliché dengan berkata, “This is the last song.” Hmm, padahal, lagu pamungkas mereka, Money Making, belum dibawakan. Jadi saya masih anteng menunggu sementara crowd sibuk berteriak-teriak, “We want more!” dan bahkan ada beberapa penonton yang menuju pintu keluar. Benar saja, sekitar 5 menit kemudian Adit, Rekti, Farri dan Acil kembali ke panggung. Saya tidak tahu, mereka sengaja memakai cara cliché atau sengaja karena mereka butuh waktu untuk ‘menarik nafas’ karena daritadi aksi mereka sudah sangat maksimal.

Satu lagi kejutan dari The S.I.G.I.T. Tepat setelah Money Making dibawakan, berjatuhan ‘uang-uang’ kertas dari atas. Sontak crowd langsung mengangkat tangan mereka berusaha menggapai uang-uang yang berjatuhan. Sempat terjadi dorongan yang keras dari arah tengah tempat uang dijatuhkan. Bahkan, saya yang dalam posisi jauh dari tengah, sampai ikut terdorong walau hanya sedikit. Saya tidak tahu apa yang tercetak di uang tersebut, karena saya tidak mengambil. Tapi menurut asumsi saya, mungkin semacam tulisan Dyslexia Concert tercetak di uang tersebut

Saya salah, ternyata setelah Money Making, masih ada sesi jamming dari The S.I.G.I.T yang benar-benar dahsyat. Waw, sepertinya tepuk tangan semalaman untuk mereka sepertinya tidak cukup, hehe. Dengan penampilan maksimal yang sudah dipersiapkan dengan matang ditambah pengelolaan acara yang baik, konser ini memang jempolan. What an awesome concert, The S.I.G.I.T rock the night!

Originally post July 1 '09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar